welcome to my blog

berbagi ilmu untuk mencerdaskan anak bangsa

Sabtu, 09 Mei 2015

LAPORAN WAWANCARA MASYARAKAT UNJ

Universitas Negeri Jakarta, adalah salah satu universitas yang sudah cukup terkenal di daerah Jakarta. Universitas ini biasa disebut UNJ. UNJ adalah satu – satunya universitas pendidikan negeri yang ada di Jakarta. Namun, semakin bergilirnya waktu, apakah status ini masih tetap bertahan sampai saat ini? Apakah keeksistensian UNJ sebagai Universitas Pendidikan Negeri masih tetap terjaga di tengah gempuran era globalisasi? Apa saja isu – isu terhangat yang terjadi di UNJ akhir – akhir ini?

                Untuk mengetahui hal ini saya melakukan wawancara ke beberapa masyaratak di sekitar kampus UNJ khususnya di kampus A yang menjadi pusatnya. Di mulai dari mewawancarai mbak pedagang kantin yang usianya sekitar 22 tahun. Akan tetapi, karena mbak itu diawal sudah menolak untuk diwawancarai lebih lanjut ketika saya menanyakan tentang isu – isu yang sedang hangat di UNJ. Akan tetapi, ia menolak karena tidak tahu menahu tentang keadaan kampus, sebab ia disana hanya ingin mencari penghasilan saja, ia sangat tidak peduli dengan keadaan kampus.
                Setelah itu saya mewanwancari salah seorang satpam yang menjaga Gedung Rektorat UNJ. Lagi – lagi, saya belum mendapatkan jawaban yang cukup menjawab pertanyaan saya. Meskipun begitu, Pak Satpam ini sempat menyinggung tentang masalah demo mahasiswa karena adanya kasus asusila yang terjadi di Fakultas Ilmu Sosial beberapa hari lalu. Namun, ketika hendak saya wawancarai tentang hal ini lebih lanjut, Ia menolak lantaran takut salah berbicara.
                Orang ketiga yang saya wawancarai adalah satpam yang bertugas menjaga di daerah depan UNJ. Satpam ini bernama Pipin. Mas Pipin bekerja di UNJ sejak bulan OKtobere 2014. Ketika saya bertanya tentang isu yang sedang hangat di UNj, Mas Pipin tidak dapat memberikan tanggapannya. Sebab ia tidak mengerti tentang masalah – masalah ataupun isu – isu yang terjadi di UNJ. Yang Ia tahu hanya tentang keadaan lalu lintas di sekitar bagian depan UNJ, karena di bagian situlah tempatnya bekerja. Namun, dari Mas Pipin saya mendapatkan sebuah pengetahuan baru tentang keadaan masyarakat UNj lainnya. Diaman masih banyak masyarakat UNJ apalagi mahasiswa yang suka melanggar peraturan. Jika kita berjalan ke bagian depan UNJ kita akan melihat beberapa batas – batas dari tali, ternyata itu adalah sebuah pembatas dan sebagai pemberitahuan tentang larangan berhenti atau parker di daerah tersebut, akan tetapi masih banyak mahasiswa yang suka melanggar dengan sejuta alasan pembelaan diri ketika ditegur.
                Dan orang berikutnya yang saya wawancarai adalah Pak Jimmy, seorang teknisi UNJ yang bekerja sejak Januari 2015. Ketika saya Tanya ke Pak Jimmy tentang isu terhangat di UNJ, Pak Jimmy menjawab tentang kasus tindakan asusila yang terjadi di FIS. Menurut beliau, hal ini tidak seharusnya terjadi di UNj karena cukup membuat nama UNj tercoreng. Lalu, Pak Jimmy pun bercerita tentang keluhannya selama bekerja di Unj. Sedihnya, lagi – lagi keluhan ini ditujukan kepada para mahasiswa yang mayoritas mengisi kampus. Keadaan mahasiswa yang semakin memprihatinkan. Pak Jimmy sering bercerita bahwa banyak mahasiswa yang sering melakukan tindakan asusila di bagian tangga darurat. Ini cukup membuatnya kesal karena menambah pekerjaannya.
                Dari hasil wawancara saya tersebut, meskipun belum maksimal ada sedikit kesimpulan yang dapat saya tarik yaitu keadaan kampus UNj yang menggambarkan UNj sebagai kampus pendidikan sudah semakin tergerus. Hal ini ditandai dengan terjadinya kasus asusila di FIS yang melibatkan dosen dan juga mahasiswa. Ini adalah tugas kita bersama sebagai masyarakat UNJ untuk memperbaiki keadaan ini. Jangan sampai kita bekerja ataupun kuliah di UNJ tetapi kita tidak mengetahui apa saja yang terjadi di tempat kita bekerja ini, di tempat kita kuliah ini. ( Tangerang, 9 Mei 2015 )












Nama    : Halimah Prasetyaningrum
Jurusan : Matematika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar