welcome to my blog

berbagi ilmu untuk mencerdaskan anak bangsa

Sabtu, 16 Mei 2015

Kenapa Harus Ikut PKMF MIPA

"PKMF (Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas) MIPA 2015". Sabtu, 16 Mei 2015 bertempat di R 1.6 - 1.7 Gd. FMIPA Kampus Timur UNJ dilaksanakan Pra PKMF MIPA 2015. Acara ini dimulai kurang lebih pada pukul 10.00 WIB, sebelum acara dimulai, peserta pkmf melakuan registrasi terlebih dahulu di depan ruangan tempat acara berlangsung. Kurang lebih ada 50 mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini.

Acara dipandu oleh Ka Faik yang memiliki amanah sebagai Komandan Tank FMIPA periode ini. Setelah acara dibuka, dilanjutkan dengan tilawah dan saritilawah yang dibawakan oleh Andri Kosiret mahasiswa jurusan Matematika 2014. Setelah tilawah, acara berlanjut pada sesi sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua PKMF MIPA 2015 yaitu ka Ichsan, dilanjutkan oleh wakil Ketua BEM FMIPA ka Arif Setiawan, dan terakhir sambutan dari Bapak Dr. Rusdi M, Biomed. sebgai PD 3 FMIPA.
Banyak pesan-pesan luar biasa yang disampaikan oleh Pak Rusdi, pertama mengenai definisi dan perbedaan dari pemimpin, ketua, dan kepala (baca: kepala dinas). Menurut beliau, ketua merupakan hasil dari pemilihan yang dilakukan beberapa orang anggota dari suatu organisasi atau kelompok. Kepala merupakan seseorang yang ditunjuk dari pejabat di atasnya untuk mengepalai departemennya (red). Sedangkan pemimpin, siapapun bisa jadi pemimpin, tidak perlu ditunjuk ataupun dipilih, minimal setiap orang merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri. Kepemimpinan yang baik dapat diperoleh dari proses pembentukan atau bakat alami dari seseorang, tetapi menurut Pak Rusdi, akan lebih baik jika sifat kepemimpinan itu diperoleh dari prosen pembentukan. Pembentukan karakter pemimpin atau kepemimpinan tidak dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat, namun diperlukan waktu yang cukup lama untuk membentuk karakter pemimpin. "PKMF meskipun hanya berlangsung beberapa hari, namun kegiatan ini termasuk dalam proses pembentukan karakter pemimpin" ujar Pak Rusdi.
Terakhir pesan dari Pak Rusdi adalah ikutilah seluruh kegiatan pembentukan karakter pemimpin seperti PKMF ini dengan baik, mulai dari tingkat jurusan hingga universitas. Bergabung dan aktif dalam organisasi mahasiswa juga termasuk proses pembentukan kepemimpinan dalam diri. Maksimalkan proses ini dengan baik, sehingga kita dapat menjadi pemimpin yang baik nantinya.
Setelah sambutan dari Pak Rusdi, acara dilanjutkan dengan dengan materi yang berjudul "Urgensi Kaderisasi" yang disampaikan oleh ka Riza Fahlevi Kepla Dept. Dagri BEM UNJ 2015. Menurut Ka Riza kaderisasi merupakan suatu proses untuk menjaga eksistensi dari suatu organisasi. "Kaderisasi bagaikan jantung organisasi, yang apabila jantung tersebut sakit atau tidak bergerak, maka tubuhnya akan mati" ujar ka Riza. Dalam kaderisasi terdapat pelaku dan objek. Pelaku adalah seseorang atau kelompok yang melakukan perekrutan dan objek merupakan sasaran dari perekrutan atau pengkaderan. Pelaku yang baik akan melakukan pengkaderan dengan cantik, yaitu objek tidak mengetahui atau menyadari bahwa dirinya sedang dikader, karena jika objek menyadari bahwa dirinya sedang dikader, dikhawatirkan muncul perasaan bangga atau bahkan sombong, sehingga dapat menggagalkan proses pengkaderan berjalan seperti yang diharapkan. Selain itu, pelaku mesti memahami dengan baik karakteristik dari objek yang sedang ia kader, sehingga cara-cara yang dilakukan sesuai dan tepat. Menangkap momentum yang tepat, itu juga mempengaruhi proses pengkaderan yang kita lakukan.
Selanjutnya Ka Riza menjelaskan mengenai peranan dan fungsi dari kaderisasi yaitu screening, rekrutmen, pembentukan, pengembangan, dan penjagaan. Pertama screening, dalam proses kaderisasi diawali dengan proses pencarian calon-calon kader yang potensial untuk menjadi generasi penerus organisasi yang baik sesuai dengan kebutuhan kualifikasi dari organisasi tersebut. Aplikasi proses screening dilakukan pada saat masa orientasi. Kedua adalah rekrutmen, setelah didapatkan calon-calon kader yang potensial, dilakukan rekrutmen terhadap calon-calon tersebut. PKMF termasuk salah satu proses rekrutmen dalam kaderisasi.
Ketiga adalah pembentukan, aplikasi dalam proses pembentukan kader dapat dilakukan dengan memberikan beban atau amanah kepada kader. Amanah akan membentuk kemampuan, karakter dari kader. Keempat pengembangan, untuk kader yang telah terbentuk diperlukan pengembangan agar kemampuan kader terus meningkat dan semakin baik. Pengembangan kader dapat dilakukan dengan pelatihan-pelatihan sesuai bidang kader.
Terakhir adalah penjagaan, hal ini merupakan proses tersulit dalam kaderisasi. Terkadang kesibukan dalam organisasi atau amanah yang banyak membuat kader tidak imbang dalam melaksanakan peran dan amanahnya di beberapa organisasi. Sehingga perlu cara yang kreatif untuk menjaga kader yang baik hingga ia memiliki loyalitas yanh tinggi terhadap organisasi kita. Mengajak makan bersama, mengobrol mengenai keadaan pribadi kader merupakan beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kader. Tidak hanya selalu membicarakan masalah progam kerja.
Setelah materi dari Ka Riza, dibuka sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama disamapaikan oleh Ka Dimas, yaitu "apa tips dalam kaderisasi yang baik". Pertanyaan kedua disampaikan oleh Halimah Prasetyaningrum yaitu Bagaimana membentuk loyalitas kader dan mengapa ada beberaa kader tidak loyal. Pertanyaan pertama yang dijawab yaitu tips kaderisasi antara lain ialah kreatif, pilih waktu untuk bertemu diluar waktu-waktu yang biasa. Jawaban dari pertanyaan kedua yaitu cara untuk membentuk loyalitas adalah pertama senangkan hati dari kader terebut, kedua beri amanah, dan ketiga dekatkan diri dengannya. Penyebab kader tidak loyal adalah mungkin kita perlu mengecek hati kita terlebih dahulu, apakah kita sudah loyal terhadap Allah, mungkin kejauhan kita terhadap Allah menjadi penyebab menjauhnya kader dari kita, jikalau hati kita sudah baik, mungkin memang hati mereka yang salah.
Setelah selesai materi dari Ka Riza, acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok dan penugasan PKMF, setelah itu acara ditunda selama kurang lebih 30 menit untuk menunaikan ibadah sholat zuhur. Sekitar pukul setengah satu, kita dikumpulkan kembali untuk berkumpul kelompok dengan fasil. Kumpul kelompok dan temu fasil merupakan agenda terakhir dari acara Pra PKMF MIPA 2015.
Banyak sekali ilmu yang dapat diambil dari kegiatan PKMF MIPA ini. Baru sampai pada acara Pra PKMF MIPA saja sudah banyak ilmu-ilmu luar biasa yang sangat bermanfaat yang dapat diambil, apalagi jika mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PKMF MIPA 2015, in syaa Allah banyak ilmu dan manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan ini. So, nggak perlu ragu lagi untuk ikut PKMF MIPA 2015.




#PKMFMIPA2015_Retno Wulandari_Matematika_Kelompok 10
#PKMFmenginspirasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar